ASTRONOMI PURBA
Dengan mengamati gerakan berputar dari matahari, bulan, dan bintang, para pengamat purba menyadari bahwa gerakan-gerakan yang berulang itu dapat digunakan untuk menjadikan langit menunjuk waktu (guna memberitahukan jalannya waktu siang atau malam) dan kalender (guna menandai pergantian musim). monumen kuno seperti Stonehenge di Inggris dan piramida suku Maya di Amerika Tengah merupakan bukti bahwa komponen dasar dari astronomi berdasarkan pengamatan telah dikenal sejak paling tidak 6.000 tahun. walau arti sesungguhnya dari susunan batu yang ada di Stonehenge masih dipersoalkan, jelas dari penataannya batu-batu itu didirikan oleh manusia prasejarah terutama untuk mencatat peristiwa angkasa tertentu, seperti titik balik matahari di musim panas dan musim dingin, waktu siang dan malam yang sama panjangnya di musim semi dan musim gugur. semua peradaban, kecuali beberapa diantaranya, percaya bahwa gerakan langit yang tetap adalah tanda adanya hal yang besar. fenomena gerhana matahari misalnya, dalam beberapa peradaban kuno dipercaya sebagai peristiwa ditelannya matahari oleh seekor naga. oleh karena itu, dibuatlah suara-suara keras untuk menakuti naga dan membuatnya pergi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar